Kamis, 12 Januari 2012

Nama Gue "KARTINI" Bukan "KARTONO"

                    KARTINI adalah seorang gadis tomboy yang selalu memperjuangkan keadilan teman-temannya terutama kaum hawa. Semua itu terlihat saat MOS (Masa Orientasi Siswa) SMA. Ia berani menentang keinginan kakak OSIS-nya untuk melakukan hal-hal yang semena-mena saat MOS. Teman-teman Kartini bangga padanya, karena tidak ada satu pun siswa yang berani menolak perintah kakak OSIS. Termasuk Fian sahabatnya, ia kagum atas keberanian Kartini. Atas keberanian Kartini, ia didaulat sebagai siswa wanita yang tangguh.


      Kartini mempunyai kakak kelas yang bernama Kevin. Kevin adalah seorang playboy yang tampan dan keren. Tapi entah mengapa tiap kali bertemu, mereka selalu ribut. Suatu hari Kevin teruhan dengan teman-temannya, kalau ia bisa menjadikan Kartini sebagai pacarnya. Berbagai cara telah ia lakukan untuk mendapatkan Kartini, walau sangat sulit sampai ia menanggung malu. Tetapi perjuangannya tidak sia-sia, karena pada akhirnya Kartini mau menjadi pacarnya.

                 Saat berpacaran dengan Kevin, Kartini berubah 180⁰C menjadi cewek feminim (namun dandanannya terkesan menor). Teman-temannya terkejut, bahkan ada yang mencelanya. Fian sahabatnya pun sangat terkejut dengan penampilan baru Kartini. Ia tidak menyangka kalau Kevin telah mengubah identitas sahabatnya itu. Lalu ia menasihati Kartini kalau Kevin bukan cowok baik-baik dan semenjak Kartini berpacaran dengan Kevin, mereka jadi jarang bersama seperti dulu. Namun Kartini tidak menghiraukan perkataan Fian dan ia langsung pergi dengan Kevin.

      Saat Kartini pergi dengan Kevin, tiba-tiba Kevin menghentikan mobilnya. Lalu ia mengaku kalau ia memacari Kartini karena taruhan dengan teman-temannya. Setelah tau kebusukan hati Kevin, ia langsung menampar Kevin dan keluar dari mobil Kevin sambil menangis.

      Keesokan harinya di sekolah, Kartini meminta maaf pada sahabatnya, Fian. Ia menyadari bahwa perbuatannya selama ini salah, ia tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan sahabatnya itu. Tanpa disangka, Fian telah memaafkan Kartini. Fian mencoba menenangkan dan menghibur Kartini agar tidak sedih dan menangis lagi hanya karna cowok playboy dan berengsek seperti Kevin. Dan akhirnya Kartini merasa kalau hanya Fian-lah cowok yang selalu ada untuknya dan bisa menerima apa adanya.